Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Harga beras jenis premium yang dijual para pedagang di pasar Masohi, ibu kota kabupaten Maluku Tengah bervariasi Rp13.600 - Rp14.000 per kg.
"Harga masih wajarlah menurut para distributor jika dibandingkan dengan HET yang ditetapkan Menteri Perdagangan, Enggartiasto yakni Rp13.600 per Kg," kata Kadis Perindag Maluku Tengah, Kace Pattiasina, dihubungi dari Ambon, Senin (25/6).
Bervariasinya harga beras jenis premium ini karena para distributor maupun pedagang beralasan biaya transportasi, bongkar muat dan buruh.
Dia mengemukakan, masalah ini telah disampaikan para distributor bahan pokok masyarakat saat berdialog dengan staf dari Bank Indonesia perwakilan Maluku dari Tim Pengedali Inflasi Daerah (TPID) di Masohi pada akhir Mei 2018.
Beras tiba di pelabuhan Yos Sudarso Ambon membutuhkan bongkar muat, buruh maupun transportasi ke pelabuhan Tulehu maupun Liang, pulau Ambon, selanjutnya di Masohi itu yang mengakibatkan harga bervariasi.
Harga bahan pokok masyarakat yang dipasok dari Makassar maupun Surabaya ke pelabuhan Yos Sudarso Ambon, tetapi ongkos bongkar muat, transportasi dan buruh ke Masohi, relatif mahal sehingga mempengaruhi harga bahan pokok masyaraka.
Kendati tidak dirinci ongkos bongkar muat, transportasi dan buruh, tetapi berdampak terhadap harga jual bahan pokok masyarakat di pasar.
"Para distributor menyampaikan sebenarnya harga beras, gula pasir dan telur yang dijual para pedagang di pasar Masohi relatif lebih murah bila tidak mengeluarkan anggaran tambahan untuk bongkar muat, transportasi dan buruh," kata Kace.
Harga telur ayam ras saat ini dijual pedagang di pasar dengan harga bervariasi Rp2.000 per butir dan gula pasir bervariasi Rp1.400 - Rp1.500 per Kg.
Sedangkan, harga bawang merah turun dari Rp45.000 per Kg menjadi Rp40.000 per Kg dan bawang putih Rp30.000 per Kg dari sebelumnya Rp35.000 per Kg.
Dia menyatakan, para distributor mengusulkan agar Pemkab Maluku Tengah berkoordinasi dengan Pemprov Maluku untuk meminta jalur tol laut itu menyinggahi Masohi sehingga harga bahan pokok masyarakat relatif lebih murah.
"Bahan pokok masyarakat dipasok langsung ke Masohi memperpendek rentang kendali transportasi maupun biayanya serta ongkos buruh sehingga harga bahan pokok masyarakat terkendali dan relatif murah sehingga tidak meresahkan masyarakat saat perayaan hari hari besar keagamaan," tandas Kace. (MP-2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar