Senin, 25 Juni 2018

BMKG Pattimura Imbau Nelayan Waspadai Angin Kencang

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura, mengimbau masyarakat, terutama para nelayan tradisional agar mewaspadai angin kencang di sejumlah daerah pada beberapa hari ke depan. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun di BMKG Stasiun Pattimura Ambon, Minggu (24/6), mencatat angin dengan kecepatan lebih dari 30 Km Per jam berpeluang terjadi di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara maupun Kepulauan Aru, Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Maluku Barat Daya (MBD).
Ambon, Malukupost.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura, mengimbau masyarakat, terutama para nelayan tradisional agar mewaspadai angin kencang di sejumlah daerah pada beberapa hari ke depan.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun di BMKG Stasiun Pattimura Ambon, Minggu (24/6), mencatat angin dengan kecepatan lebih dari 30 Km Per jam berpeluang terjadi di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara maupun Kepulauan Aru, Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Maluku Barat Daya (MBD).

Kabupaten Kepulauan Aru, MTB maupun MBD merupakan wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) yang berbatasan dengan Australia dan Timor Leste.

Berdasarkan data, sering nelayan asal Maluku juga "hanyut" ke Australia sehingga diamankan aparat keamanan setempat selanjutnya dipulangkan ke Indonesia.

Sedangkan, hujan lebat disertai petir terjadi di perairan selatan Pulau Seram. Adanya awan gelap (cumulonimbus) di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang Gelombang setinggi 2,5 meter berpeluang terjadi perairan selatan Pulau Buru, Pulau Seram, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata, Kabupaten MBD hingga Kepulauan Tanimbar, Kabupaten MTB, perairan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru serta Laut Arafura.

Karena itu, para nelayan yang hendak menangkap ikan jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.

Armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut dengan sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga mempengaruhi tinggi gelombang.

Imbauan kondisi cuaca telah disampaikan melalui masing-masing badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) di sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para bupati maupun wali kota.

Bila terjadi kondisi cuaca ekstrem, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.

Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan. (MP-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar