Sabtu, 30 Juni 2018

Kerjasama Internasional Unpatti Bantu Ekonomi Petani

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Program kerjasama internasional antara Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (Unpatti Ambon) dengan Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor, dan "Maastricht School of Management" Belanda bertujuan untuk membantu ekonomi para petani kecil.
Samuel Leunufna
Ambon, Malukupost.com - Program kerjasama internasional antara Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (Unpatti Ambon) dengan Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor, dan "Maastricht School of Management" Belanda bertujuan untuk membantu ekonomi para petani kecil.

"Indonesia mengalami urbanisasi dengan pesat dan terjadi pertumbuhan di kelas menengah serta keberadaan supermarket yang mendukung segmen ini memperluas wilayah cakupannya pada sektor ritel," kata koordinator lokal proyek Agrofair Fakultas Pertanian Unpatti, Samuel Leunufna di Ambon, Jumat (29/6).

Menurut dia, kondisi ini akan menciptakan peluang pasar bagi petani kecil, namun pemasaran yang semakin berkembang memiliki masalah memperoleh produknya dari petani setempat yang pasokannya belum stabil dan lemahnya manajemen mereka.

Kendala lainnya adalah ketidak-mampuan pengelolaan serta penyimpanan hasil produksi pascapanen serta buruknya fasilitas transportasi dan pengolahan, ketidak-konsistenan kualitas, lemahnya kemampuan penelusuran dan keamanan pangan, hingga tidak cukup atau berlebihannya penggunaan bahan kimiawi.

Ia mengatakan, kalau kondisi seperti ini terus dibiarkan berarti menyingkirkan dan memarjinalisasikan para petani kecil di masa datang, khususnya dalam konteks globalisasi pasar.

Secara khusus, program kerjasama internasional ini juga relevan dengan ekonomi pulau-pulau kecil yang merupakan karakteristik wilayah Provinsi Maluku yang terdiri dari dua kota dan sembilan kabupaten.

"Jadi lewat proyek yang dibiayai bersama dengan lembaga Belanda untuk internasionalisasi pendidikan (NUFFIC) ini merupakan langkah inovatif bertujuan mengembangkan kapasitas dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian Unpatti serta Sekolah Bisnis Intitut Pertanian Bogor menanggapi perkembangan dari tantangan dimaksud," ujar dia.

Berbagai pertanyaan kunci akan menjadi bagian dari perencanaan, termasuk di dalamnya mencari cara meningkatkan aksebilitas petani kecil pada pasar yang menghendaki kualitas tinggi seperti supermarket lokal dan ekspor secara efektif.

Kemudian mencari cara bagaimana mendorong keberlanjutan sosial dan lingkungan yang tinggi sejalan dengan kecenderungan pasar saat ini, termasuk mencari bentuk organisasi petani kecil yang sesuai.

Ia menambahkan, proyek kerjasama internasional ini diusulkan sejak tahun 2016 dan baru disetujui pada Maret 2017 dan akan berakhir Bulan Juni 2020 mendatang. (MP-4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar