Jumat, 15 Juni 2018

Harga Bawang Merah Di Piru Turun

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Harga bawang merah pada H - 1 perayaan Idul Fitri 1439 Hijriah di Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) kembali turun hingga mencapai Rp45.000/kg dari sebelumnya Rp50.000/kg. Salah seorang warga Piru, Agustina, saat dihubungi dari Ambon, Kamis (14/6), mengatakan, harga bawang merah saat ini dijual pedagang Rp45.000/kg, sedangkan pada pekan pertama Juni 2018 melonjak hingga Rp65.000/kg.
Ambon, Malukupost.com - Harga bawang merah pada H - 1 perayaan Idul Fitri 1439 Hijriah di Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) kembali turun hingga mencapai Rp45.000/kg dari sebelumnya Rp50.000/kg.

Salah seorang warga Piru, Agustina, saat dihubungi dari Ambon, Kamis (14/6), mengatakan, harga bawang merah saat ini dijual pedagang Rp45.000/kg, sedangkan pada pekan pertama Juni 2018 melonjak hingga Rp65.000/kg.

"Syukurlah dengan menurunnya harga bawang merah sehingga bila ke pasar bisa membeli kebutuhan lainnya," ujarnya.

Dia mengakui, harga bawag merah mencapai Rp65.000/kg itu meresahkan masyarakat, terutama para ibu rumah tangga yang beragama Islam karena membeli bumbu masak untuk kebutuhan menunaikan ibadah puasa.

"Harga Rp65 ribu/kg itu bertahan selama beberapa pekan terakhir ini sehingga tidak bisa membeli lebih dari satu kg karena harus membelanjakan kebutuhan lainnya," kata Agustina.

Padahal, lanjut dia, stok bawang merah yang dimiliki para pedagang cukup banyak.

"Siapa yang tidak resah dengan harga bawang merah semahal itu. Hal ini mempengaruhi belanja bumbu masak lainnya," ujar Agustina dan menambahkan, sebelum mengalami lonjakan tajam itu ternyata bervariasi Rp30.000 - Rp35.000/kg.

"Pusing memang karena untuk membelanjakan bumbu masak yang lain haruslah membagi uang dari hasil menjual produksi perkebunan," kata Agustina.

Ia menyebutkan haraga bawang putih di pasar Piru saat ini dijual Rp35.000/kg atau mengalami penurunan dari sebelumnya bervariasi Rp45.000 - Rp48.000/kg.

Bawang merah maupun putih yang dijual para pedagang di pasar itu dibeli dari pengelola toko-toko di Piru.

Pengelola toko membeli bawang merah maupun putih di Ambon sehingga membutuhkan ongkos angkutan dan buruh.

"Jadi, harga bawang di pasar itu tergantung pengelola toko menjualnya sehingga sering meresahkan masyarakat," ujar Agustina.

Dia meminta Bupati SBB, Muhammad Yasin Payapo agar melakukan pengawasan sehingga lonjakan harga bawang maupun bahan pokok masyarakat lainnya terkendali dan tidak meresahkan masyarakat, terutama umat Islam yang sedang menunaikan ibadah puasa.

Menyinggung telur ayam ras, dia menjelaskan, pedagang menjual Rp60.000/rak (30 butir) dan bervariasi Rp2.000 /butir. (MP-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar