Warga yang terlibat konflik antarkampung di Jayawijaya, membawa busur dan anak panah berlari untuk menuju lokasi saling pertempuran. |
Dua orang aparat keamanan juga menderita luka-luka akibat terkena anak panah yang digunakan warga dari dua kampung yang bertikai itu.
Informasi yang dihimpun Antara, dua orang aparat keamanan itu terkena anak panah saat berupaya membubarkan pertikaian antarwarga dari dua kampung yakni kampung Wouma dan Walesi.
Keduanya yakni Iptu Yusril Faisal yang menjabat Komandan Kompi (Danki) Satgas Brimob di Wamena, dan Serka Stevanus Tisel, anggota Kodim Wamena.
Pertikaian tersebut juga menyebabkan empat warga mengalami luka akibat terkena anak panah dan tembakan katapel.
Pertikaian antarwarga yang terjadi sejak Selasa (5/6) itu berawal dari ulah sekelompok warga yang merampas sepeda motor milik warga lainnya hingga kasus tersebut dilaporkan kepada kelompoknya masing-masing dan terjadilah aksi saling menyerang - ...Baca: (Mahasiswa Timika Wilayah Malang: Pemerintah Segera Hentikan Konflik Horizontal di Distrik Kwamki Narama, Mimika).
Bentrokan antarwarga sipil itu sempat diatasi, namun mencuat lagi pada pada Rabu (6/6) pagi hingga sore, dan menimbulkan korban jiwa.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal membenarkan hal itu ketika dikonfirmasi Antara di Jayapura.
Akibat pertikaian tersebut seorang warga tewas, dan aparat TNI-Polri terus berupaya meredam pertikaian agar situasi kamtibmas tetap bisa kondusif.
"Situasi kamtibmas sudah mulai kondusif namun anggota masih terus berjaga-jaga dan melakukan patroli," kata Kombes Kamal. (*)
...Simak ini: (Konflik Tanah, Suku Momuna Ancam Kuasai Kawasan Dekai)
Copyright ©Antara "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar