Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku mencatat harga telur ayam ras di Kota Ambon saat ini sudah mulai turun hingga mencapai Rp1.700/butir.
"Hasil pantauan yang dilakukan petugas pemantau dan pengawasan Disperindag Maluku Dede Banjar telah terbukti bahwa harga telur ayam ras sudah mulai turun hingga mencapai Rp1.700/butir," kata Kadis Perindag Provinsi Maluku Elvis Pattiselano di Ambon, Minggu (10/6).
Selama ini, harga telur ayam ras di Ambon yang ditawarkan pedagang bervariasi mulai dari Rp1.800 hingga Rp2.000/butir tergantung ukuran, tetapi sudah mulai turun sejak dua hari yang lalu.
Dia menjelaskan, dengan situasi seperti ini berarti harga telur ayam ras sudah mulai bergerak turun, sebab harga di tingkat distributor juga yang telah difasilitasi Disperindag Maluku untuk segera di bongkar di pelabuhan Ambon sebanyak 17 kontainer yang masuk dari Jawa pada hari Selasa (5/6), dan harga di distributor juga berubah.
"Jadi kalau di tiga minggu yang lalu harga di distributor mencapai Rp1.712/butir, nah yang sekarang ini dengan masuknya 17 kontainer itu berarti harga di tingkat distributor menjadi Rp1.612/butir," ujarnya.
Dengan demikian dapat dibuktikan sekarang ini harga telur ayam ras di pasar tradisional Kota Ambon dan sekitarnya berkisar antara Rp1.700 hingga Rp1.850/butir. Itu artinya sedikit mengalami penurunan.
"Kita berharap sampai dengan perayaan hari raya idul fitri nanti kondisi dan kestabilan stok dan harga barang-barang kebutuhan pokok bisa tetap kita jaga dengan baik dengan melakukan kerja sama dengan Satgas Pangan Maluku yang melibatkan seluruh petugas dari Instansi terkait di daerah ini," ujarnya.
Malahan, lanjutnya, tim juga sudah turun ke beberapa pengusaha distributor maupun toko swalayan di daerah ini dan memastikan agar mereka-mereka ini jangan mencoba untuk mempermainkan stok kebutuhan pokok maupun harga jual.
"Saya rasa tidak mungkin para pengusaha atau distributor ini melakukan hal yang demikian, Ambon kota kecil, ada juga satgas pangan yang setiap hari berkeliling sulit untuk para pengusaha memainkan harga atau stok," ujarnya. (MP-2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar