Selasa, 30 Juli 2019

Inilah Isi Pesan Oknum ASN yang ingin menyuap Bupati Hanubun

Buletinnusa
Bupati Malra M. Thaher Hanubun (tengah) saat menyampaikan pernyataan
Langgur, Malukupost.com – Salah satu oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkup Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) mencoba menyuap Bupati M. Thaher Hanubun lewat pesan singkat media sosial WhatsApp (WA).

Namun Bupati menolak mentah-mentah upaya penyuapan yang hendak dilakukan anak buahnya itu.

Kesal bercampur marah tampak pada wajah orang nomor satu di Malra tersebut saat memimpin rapat bersama dengan pihak Inspektorat, Dinas PMD, serta Camat dan Kepala Desa di Langgur, Sabtu (27/7/2019).

“Jangan coba-coba menyogok saya, sudah cukup gaji saya. Walaupun Rp 6 juta lebih, tapi saya makan dan jalan itu dibiayai oleh Negara,” tegasnya dengan suara lantang.

Para peserta rapat bersama tersebut pun tersentak dengan pernyataan Bupati.

Selanjutnya, Hanubun membacakan isi pesan dari oknum ASN tersebut dihadapan para peserta rapat tersebut : “Maaf Pak Bupati, tadi saya ada bawa sejumlah uang dalam amplop yang mau dikasi ke bapak, cuman karna banyak orang dalam ruangan, amplopnya saya bawa pulang dan masih saya pegang ini Pak, mohon arahan, jika berkenan saya transfer ke rekening Bapak”.

"Ini hal yang paling tidak baik! Jadi, jangan coba-coba menyogok saya," tegasnya.

Hanubun juga mengingatkan seluruh kepala dan pejabat ohoi, juga para camat, ketika dirinya melakukan perjalanan dinas (kunjungan kerja) atau sekedar jalan-jalan ke ohoi-ohoi dan kecamatan agar tidak menyibukkan diri dengan pelayanan-pelayanan yang memboroskan anggaran.

Sama halnya dengan dirinya saat jalan ke desa-desa/ohoi, jangan siapkan sesuat.

“Cukup saja kalian ada di Ohoi itu sudah lebih dari cukup, jangan lagi kalian siapkan makan dan sebagainya dengan memakai anggaran ohoi. Jangan buat apa-apa bagi beta, cukup sudah kalian layani masyarakat di ohoi itu, karena kalian layani masyarakat ohoi maka kalian sayangi kami, dan kalian sayang masyarakat ohoi maka kalian juga sayang kami," pintanya.

Di kesempatan itu pula, Hanubun mengingatkan pihak-pihak di ohoi agar tidak menjadikan jabatan dan harta untuk mengorbankan orang lain.

Dirinya mencontohi salah satu ohoi yang warganya bertahun-tahun menampung air hujan untuk minum, kemudian Pemda menyalukan air bersih, namun karena kepentingan (proses) kepala ohoi definitif maka saluran air tersebut diputus sehingga masyarakatnya kembali meminum air hujan.

"Saya minta dengan hormat kepada semua pihak, kerja baik-baik dan layani masyarakat dengan baik. Khusus untuk ASN yang saat ini menjabat sebagai kepala ohoi, kalian merupakan garda terdepan Pemda untuk segera menyelesaikan proses penetapan penjabat ohoi definitif di tempat kalian bertugas saat ini," tandasnya.

(MP-15)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar