Jumat, 05 Juli 2019

Kepada Presiden RI, Suara dari Ufuk Timur Indonesia, Pegunungan Bintang-Papua

Buletinnusa *surat terbuka

Yang mulia,
Bapak Joko Widodo
(Presiden Republik Indonesia)
Di-
Istana Negara-Jakarta.

Bapak Presiden yang kami muliakan, bagian dari masyarakat Indonesia di Upuk Timur (Pegunungan Bintang-Papua) sedang berada di suatu kondisi yang sangat memperihatinkan. Kondisi ini cukup memakan korban yang sungguh di luar dugaan. Aset Negara dan nyawa manusia mengalami pengorbanan yang luar biasa terjadi hampir setiap tahun.

Papua adalah Integral dari Indonesia. Presiden Jokowi di Periode Pertama membuktikan itu dan kami orang Papua mengakuinya. Harapan kami orang Papua membulatkan Suara Hati Nurani kedua kalinya adalah Bapak tetap menjadi terbaik dan bernilai bagi orang Papua. Bukan hanya Infrastruktur dan kunjungan kerja tiap tahun ke Papua, tetapi di berbagai aspek kehidupan manusia lainnya seperti Kualitas dan mutu pendidikan, Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM, Kemiskinan (Ekonomi), Agama, dan aspek kehidupan sosial politik, budaya dan karakter korup.
Kepada Presiden RI, Suara dari Ufuk Timur Indonesia, Pegunungan Bintang-Papua
Rimba raya, Papua (img: https://pusaka.or.id)
Konsentrasi mulia Bapak Jokowi diperiode kedua adalah membangun Sumber Daya Manusia Indonesia. Tentu Papua sangat membutuhkan itu! Kami orang Papua sangat membutuhkan sentuhan hati nurani untuk mengangkat harkat dan martabat manusia serta keselamatan alam kami.

Meskipun demikian visi mulia Bapak Jokowi di periode kedua ini sangat kami butuhkan, Kami berharap pembangunan Infrastruktur yang tersisa dapat diselesaikan terutama Trans Papua: Sentani- Pegunungan Bintang-Papua. Ada Alasan mendasar atas permohonan kami, seperti sudah kami sampaikan di awal dan tentu berikut datanya:
  1. Tahun 2010 Aset Transportasi Udara Indonesia pesawat Merpati hilang kontak (Jatuh) tepatnya bagian Timur kaki Pegunungan Mandala Kabupaten Pegunungan Bintang.
  2. Tanggal 16 Agustus 2015 Trigana Air Jatuh tepatnya di bagian puncak kaki Pegunungan Mandala Kabupaten Pegunungan Bintang
  3. Tahun 2017-2018 dua pesawat Ama jenis Cesna jatuh di ibu kota kabupaten pegunungan bintang tidak jauh dari kaki Pegunungan Mandala
  4. Pada tanggal 27 Juni 2019 HELLY PUMA milik TNI AU hilang kontak, diperkirakan tepatnya di puncak pegunungan Mandala Kabupaten Pegunungan Bintang. Sampai hari ini belum ditemukan.
Dan masih ada banyak korban sedang menanti di sini (Pegunungan Bintang) jika kondisi ini tidak disikapi dengan serius.

Bapak Presiden yang kami hormati, Dari sekian peristiwa yang mengerikan ini memakan korban yang cukup banyak jumlahnya. Masyarakat Pegunungan Bintang sedang dalam Trauma dan panik besar dengan situasi yang sedang dihadapi ini. Salah satu faktor penyebab adalah kurang tersedianya Infrastruktur darat, sehingga hanya transportasi udara menjadi salah satu alternatif masyarakat untuk mengakses ke Jayapura, Boven Digul dan Merauke, Yahukimo.

Bapak Presiden RI yang kami hormati, Apakah Kondisi ini terus membiarkan hingga memakan korban jiwa ratusan ribu? Kami masyarakat tidak mengharapkan peristiwa ini terus terjadi di atas negeri ini. BUKAN hanya Korban nyawa kami yang melayang sia-sia, tetapi aset Negerapun turut dirugikan.

Salam Indonesia Maju !!!


Posted by: Kontributor
Copyright ©tabloid-wani.com "sumber"
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar