Rabu, 25 April 2018

Baru Komisi B DPRD Jawa Tengah Kunjungi Koperasi Petani di Desa Bajo Kedungtuban

Buletinnusa -
Kunjungan Kerja Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah di Koperasi Mitra Tani Mandiri Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuban. (foto: ariel)
BLORA. Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah yang membidangi tentang perekonomian , perindustrian dan energi, kelautan dan pertanian, koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah pada hari Senin (23/4/2018) kemarin berkunjung ke Koperasi Mitra Tani Mandiri (MTM) yang ada di Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuban, Blora.

Dalam kunjungan itu, Komisi B mengapresiasi kinerja koperasi yang mampu memberikan pinjaman modal bagi warga desa setempat yang mayoritas merupakan petani. Sehingga sangat membantu ketika para petani mengalami kesulitan modal di musim tanam.

Di hadapan pengurus Koperasi MTM, Dinas Koperasi (Dinkop dan UMKM) Jateng, warga desa sebagai anggota koperasi dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompincam) Kedungtuban, Wakil Ketua Komisi B DPRD Jateng, RM Yudhi Sancoyo mengaku sangat apresiatif dengan kinerja koperasi tersebut karena telah menjadi koperasi unggulan di Blora.

“Koperasi MTM ini juga mampu mendukung program pemerintah dengan menyalurkan Kartu Tani. Petani melalui Kartu Tani, diharapkan, mampu meningkatkan NTP (nilai tukar petani),” katanya.

Untuk itu, ia menyarankan pengurus koperasi mengadopsi strategi kewirausahaan seperti keterjangkauan, kreativitas, dan teknologi. Keterjangkauan maksudnya pengurus koperasi bisa memahami kebutuhan anggota.

“Pengurus koperasi juga harus melakukan promosi usaha melalui media sosial. Karena, sekarang kecenderungannya seperti itu,” jelasnya.

Soal dukungan pemerintah, lanjut dia, Komisi B tetap memberikan dukungan apabila Koperasi MTM membutuhkan bantuan. Seperti, penyaluran pupuk dan lainnya.

“Kami akan bertemu dengan Gubernur, jika Koperasi MTM memohon bantuan kepada pemerintah,” lanjutnya.

Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD Jateng, Ikhsan Mustofa yang ikut datang ke Koperasi MTM menyarankan pengurus koperasi harus selalu memperkuat 'fondasi' atau permodalan. Menurut dia manajemen keuangan itu harus selalu sehat agar kinerja koperasi dapat terus berjalan dengan baik.

“Pantau juga non performing loans (NPL) atau kredit macet dan diperhatikan dengan serius. Soalnya, banyak contoh dari sejumlah koperasi yang kinerjanya terus menanjak tapi manajemen keuangan lemah sehingga lambat laun menurun dan jatuh. Untuk itu, mari diperhatikan dan dijaga bersama agar koperasi bisa terus maju,” saran Ikhsan.

Supardi Mohktar selaku Ketua Koperasi MTM mengucapkan terimakasih atas perhatian Komisi B DPRD Jateng yang berkenan hadir dan memberikan bimbingan untuk pengembangan koperasi yang ia kelola.

“Kami sangat berterimakasih atas kunjungan DPRD Jateng dan kami akan menjalankan saran dan masukannya untuk memajukan Koperasi MTM ini,” ucapnya.

Untuk diketahui, pada 2016 jumlah anggota aktif di Koperasi MTM sebanyak 111 orang dan yang pasif sebanyak 1.856 orang. Sedangkan pada 2017, jumlah anggota aktif 115 orang dan yang pasif 2.044 orang. (ariel-dprdjtg | jo-ib)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar