Minggu, 29 April 2018

15 Tahun Dikerjakan Gereja Luma Keleye Akhirnya Diresmikan

Buletinnusa
Ambon, Malukupost.com - Keinginan masyarakat Rumahkay untuk memiliki gedung Gereja yang representatif akhirnya terwujud, dengan diresmikannya gedung Gereja Luma Keleye yang dikerjakan selama 15 tahun, 6 bulan, 10 hari. Dalam kurun waktu yang cukup panjang tersebut, masyarakat maupun panitia pembangunan gedung Gereja Luma Keleye terus melakukan berbagai upaya, dalam mencari dana maupun mengumpulkan bantuan dari donatur. Kerja keras tersebut akhirnya terbayarkan dengan berdiri megahnya gedung Gereja yang memiliki dua lantai tersebut
Ambon, Malukupost.com - Keinginan masyarakat Rumahkay untuk memiliki gedung Gereja yang representatif akhirnya terwujud, dengan diresmikannya gedung Gereja Luma Keleye (rumah pertemuan - bahasa wemale), jemaat GPM Rumahkay, Klasis Kairatu yang dikerjakan selama 15 tahun, 6 bulan, 10 hari.

Dalam kurun waktu yang cukup panjang tersebut, masyarakat maupun panitia pembangunan gedung Gereja Luma Keleye terus melakukan berbagai upaya, dalam mencari dana maupun mengumpulkan bantuan dari donatur. Kerja keras tersebut akhirnya terbayarkan dengan berdiri megahnya gedung Gereja yang memiliki dua lantai tersebut

Berdasarkan pantauan, pada acara peresmian gereja Luma Keleye yang digelar Minggu (29/4), masyarakat Rumahkay, baik yang datang dari Ambon dan beberapa daerah lain di Maluku bahkan provinsi lainnya, antusias menyaksikan peresmian sekaligus pentahbisan gedung gereja Luma Keleye yang mempunyai arti rumah pertemuan dimana tempat orang percaya bersekutu.

Isak tangis dari masyarakat Rumahkay maupun tamu undangan pun pecah saat menyaksikan gedung Gereja ini diresmikan oleh Ketua MPH Sinode GPM Pdt.Drs.A.J.S.Werinussa, Plt Gubernur Maluku Zeth Sahuburua dan Wakil Bupati Seram Bagian Barat (SBB) Nus Akerina.

Proses peresmian kemudian dilanjutkan dengan penekanan tombol untuk membuka tirai papan nama Gereja, sekaligus pengguntingan pita serta dibukanya pintu Gereja oleh Drs.A.J.S.Werinussa, sekaligus menghantarkan masuknya alat sakramen yang dibawah dari Gereja lama oleh majelis jemaat ke Gereja yang baru, diikuti ribuan jemaat Rumahkay untuk mengikuti ibadah perdana.

Ambon, Malukupost.com - Keinginan masyarakat Rumahkay untuk memiliki gedung Gereja yang representatif akhirnya terwujud, dengan diresmikannya gedung Gereja Luma Keleye yang dikerjakan selama 15 tahun, 6 bulan, 10 hari. Dalam kurun waktu yang cukup panjang tersebut, masyarakat maupun panitia pembangunan gedung Gereja Luma Keleye terus melakukan berbagai upaya, dalam mencari dana maupun mengumpulkan bantuan dari donatur. Kerja keras tersebut akhirnya terbayarkan dengan berdiri megahnya gedung Gereja yang memiliki dua lantai tersebut
Usai ibadah perdana yang dipimpin langsung Drs.A.J.S.Werinussa, Plt Gubernur Maluku Zeth Sahuburua, mengatakan dirinya terharu melihat semangat dan keras masyarakat Rumahkay untuk membangun gedung yang bisa menampung kurang lebih 1000 jemaat ini. Apalagi dikerjakan dalam kurung waktu yang cukup lama, 15 tahun, 6 bulan, 10 hari.

"15 tahun merupakan waktu yang cukup lama bagi masyarakat untuk bisa menempati gedung Gereja Luma Keleje, dan Ini luar biasa. Saya kira kalau bukan dengan Iman yang sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, gedung Gereja ini tidak bisa selesai dikerjakan,"ucapnya.

Menurut Sahuburua, dalam gedung Gereja ini didalamnya akan dilakukan pembinaan umat, baik secara spiritual baik maupun dalam membangun NKRI, dan teristimewa kabupaten SBB.

“Mental masyarakat Rumahkay untuk membangun rumah Tuhan tidak perlu diragukan lagi. Namun yang perlu diperhatikan adalah memelihara mental tersebut,”katanya.

"Atas dasar itu, memelihara tentu jauh lebih besar, sebab membangun tanpa pemeliharaan tidak ada hasil yang baik,"katanya lagi.

Sementara itu, Wakil Bupati SBB Timotius Akerina dalam sambutannya, memberikan apresiasi inisiatif dan kerja keras dari jemaat GPM Rumahkay dan panitia pembangunan serta dukungan luar biasa dari klasis dan sinode, dalam pembangunan Gereja yang baru dalam meningkatkan pelayanan lebih efektif.

“Sebagai anak negeri, dirinya bangga bisa menandatangani prasasti peresmian dan berharap Gereja harus menjadi sumber inspirasi untuk kebersamaan dan persatuan di bumi saka mese nusa,”ujarnya.

Akerina mengimbau kepada seluruh masyarakat terkhususnya umat Kristiani di kabupaten SBB, untuk memelihara keamanan, terutama menjelang pemilihan Gubernur – Wakil Gubernur.

“Sebagai orang hidup orang basudara, saya berpesan mari katong biking bae semua pelayanan kepada Tuhan, sehingga berkat yang katong terima selama apa yang katong lakukan,”pintanya.

Selain itu, Ketua MPH Sinode GPM Pdt.Drs.A.J.S.Werinussa, mengatakan sebenarnya Gereja adalah miniatur dari pembangunan jemaat melalui pembangunan gedung Gereja. yang menjadi masalah bukan soal material, tetapi adalah pembangunan manusia di dalam gedung Gereja.

Menurut Werinussa, substansi yang terdalam  dari pembangunan gedung Gereja adalah mengerahkan dan mengarahkan orang-orang, untuk bekerja. Dimana hal ini sama persis dengan substansi pelayanan pembangunan jemaat, yaitu menggerakkan dan mengarahkan orang-orang untuk bekerja bagi pelayanan pemberitaan injil di seluruh GPM.

“Mengerahkan saja tidak cukup, tetapi kita butuh diarahkan dan kalau kita sekedar mengerahkan saja, maka kita bisa menjadi liar di dalam proses pembangunan jemaat itu,”tandasnya.

Werinussa menambahkan, dari pembangunan Gereja ini, jemaat Rumahkay telah berhasil melakukan tanggung jawab kedalam dari Gereja adalah menggerakkan dan mengarahkan.
Dalam pembangunan gedung Gereja, banyak sekali masalah yang muncul.

“Tetapi kita bisa menyelesaikan, karena kita mampu mengerahkan kepada tujuan yang ingin dicapai. Semoga ini dipakai dalam pelayanan GPM di jemaat ini untuk hari-hari yang akan datang,”pungkasnya. (MP-7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar