Sabtu, 27 Januari 2018

Buaya Ganas Kembali Menyerang Warga MTB

Buletinnusa
Saumlaki, Malukupost.com - Buaya ganas kembali menyerang warga di kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Jumat kemarin (26/1), serangan buaya ganas tersebut terjadi di sebelah utara dermaga pasar Omele desa Sifana di kecamatan Tanimbar Selatan. Erikson Uwuratuw, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) MTB malukupost.com menyatakan sekitar pukul 03:30 dinihari terjadi serangan buaya terhadap korban yang sedang melaut di wilayah itu
Saumlaki, Malukupost.com - Buaya ganas kembali menyerang warga di kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Jumat kemarin (26/1), serangan buaya ganas tersebut terjadi di sebelah utara dermaga pasar Omele desa Sifana di kecamatan Tanimbar Selatan.

Erikson Uwuratuw, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) MTB malukupost.com menyatakan sekitar pukul 03:30 dinihari terjadi serangan buaya terhadap korban yang sedang melaut di wilayah itu.

“Deki Rahanratu menjadi korban saat sedang menjaring ikan bersama dua orang rekannya sekitar pukul 3:30 dinihari. Sesuai keterangan, mereka melihat seekor buaya berenang menuju perahu yang mereka tumpangi serta menerkam korban diatas perahu” ujarnya.

Uwuratuw katakan, sebelum menerkam korban buaya sempat menerkam dua orang yang turut bersamanya saat itu yakni Petrus Matkusa (42) dan Deki Matkusa (6).

“Buaya menerkam Petrus Matkusa diatas perahu namun Petrus menghindar dan melompat ke laut, sehingga buaya mengalihkan serangan terhadap korban dan menggigit tangan kanan korban yang sedang memegang lampu petromax,” ungkapnya.

Dijelaskan Uwuratuw, korban pun memberontak dan dapat meloloskan diri dari gigitan buaya. Setelah itu petrus kembali naik ke atas perahu ketinting dan bersama korban serta Deki menyelamatkan diri ke dermaga Omele, kemudian menuju RSUD P. P. Magretti untuk mengobati tangan kanan korban yg terluka disebabkan gigitan buaya tersebut.

“Usai kejadian itu, kami langsung berkoordinasi dengan semua stakeholder dan menerjunkan dua orang pelatih panji ahli penakluk buaya. Mereka memasang jerat di muara sungai desa Bomaki dan diseputaran dermaga PPI Ukur laran,” katanya.

Sekdar diketahui, kejadian serangan buaya ganas ini sudah terjadi semenjak tahun 2014 lalu, dimana berdasarkan data dari BPBD setempat semenjak tahun 2014 hingga awal Desember 2017 telah ada 12 orang korban gigitan buaya dimana tujuh orang dinyatakan meninggal dunia, sedangkan lima orang lainya mengalami luka serius dan sempat dirawat di RSUD dr.PP.Magrety Saumlaki.

Adapun wilayah laut yang rawan dengan serangan buaya ganas tersebut adalah perairan laut desa Latdalam, teluk Saumlaki yakni meliputi wilayah laut kota Saumlaki, desa Sifnana, desa Bomaki dan desa Lermatan di kecamatan Tanimbar Selatan serta wilayah laut desa Ridool kecamatan Tanimbar Utara.

Semenjak kejadian tersebut, Pemkab MTB sudah melakukan berbagai langkah penanggulangan seperti melakukan sosialisasi bagi masyarakat untuk mewaspadai wilayah – wilayah yang rawan serta memfasilitasi setiap pemerintah desa dan para tua adat disejumlah desa untuk melakukan ritual adat karena berdasarkan tutur sejarah, serangan buaya tersebut dipercaya sebagai jelmaan para leluhur yang geram akan hal-hal tertentu.

Bupati MTB, Petrus Fatlolon yang ditemui belum lama ini menyatakan bahwa pihaknya telah mengambil langkah dengan membentuk tim penanganan buaya dan telah berupaya mendatangkan ahli penanganan buaya dari luar daerah MTB. Tim itu melibatkan unsur TNI-Polri serta Badan Penanggulangan Bencana dan.

Bupati katakana bahwa ahli penanganan buaya itu saatnya akan melakukan pemantauan dan kemudian menginventarisir dimana persisnya buaya berada. Setelah itu Tim tersebut akan menyampaikan konsep penanganannya kepada Pemkab untuk disikapi.

Selain itu, pemkab juga berencana mengundang tokoh-tokoh adat dari sejumlah desa  untuk membincangkan kejadian yang terus menelan korban itu, dalam beberapa waktu mendatang.

Bupati Petrus juga menghimbau kepada masyarakat untuk terus mewaspadai lokasi-lokasi yang diduga menjadi habitat buaya sehingga tidak terjadi hal-hal diluar dugaan. (MP-14)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar