Senin, 22 Januari 2018

Wujudkan Mimpi Anak-anak Papua Menuju Piala Dunia

Buletinnusa
Wujudkan mimpi anak-anak Papua menuju Piala Dunia
Pemain SSB Batik dan SSB Mnukwar saling jabat tangan dengan perangkat pertandingan setelah selesai partai final. SSB Batik menang 3-0 dari menjadi wakil Papua ke putaran nasional di Jakarta - Foto: Jean Bisay.
Jayapura -- Langit terlihat mendung. Hujan gerimis yang mengguyur kota Jayapura dan sekitarnya sejak dini hari, masih terasa.

Angin bertiup sepoi-sepoi membuat tubuh merasa dingin. Cuaca yang kurang bersahabat namun tidak mengurangi semangat ratusan anak-anak usia 9 hingga 12 tahun. Mereka berbaris berjajar rapi di Stadion Mandala Jayapura.

Pagi itu, Jumat 19 Januari 2018, jam menunjukan pukul 8:35 WIT. Panitia Aqua Danone Nations Cup (DNC) 2018 regional Papua menunggu Benhur Tomi Mano (BTM) untuk membuka kompetisi.

Dia, Wali Kota Jayapura sekaligus Ketua Umum PSSI Papua yang baru saja terpilih pada kongres di Hotel Yasmin Jayapura, Rabu 10 Januari 2018.

Pembawa acara Yotam Fonataba mengawali prosesi pembukaan. BTM berdiri beri sambutan membelakangi tribune Liverpool dimana sudah memenuhi para orang tua, pengurus SSB dan penonton.

Kurang lebih 30 menit BTM beri wejangan. Ucapan terima kasih kepada pihak Danone Pusat dan panitia lokal. Di akhir arahan, BTM memotivasi semua peserta agar menampilkan permainan terbaik.

Saling menghormati, menjungjung tinggi sportifitas dan fair play. Sebelum meninggalkan Mandala, BTM bersalaman dengan anak-anak sambil foto bersama.

Aqua DNC adalah pesta sepak bola anak terbesar di dunia dan didukung oleh Federation Internationale de Football Association (FIFA) atau federasi sepak bola dunia.

Roni Kurniawan, panitia Aqua DNC Pusat menginformasikan tahun ini belum diputuskan putaran dunia digelar di Negara mana, sedangkan putaran nasional dilaksanakan bulan Juni di Jakarta.

“Selamat buat SSB Batik yang juara lagi tahun ini. Semoga anak asuh coach Thomas Madjar bisa tembus putaran dunia,” ucap Roni Kurniawan.

Yan Runtini, ketua panitia regional Papua menyebut tahun ini ada 42 tim yang bertanding merebut tiket menuju putaran nasional.

Peserta dari Jayapura masih mendominasi dan merupakan sekolah sepak bola (SSB) yang sudah punya nama besar.

SSB Batik, Tunas Muda Hamadi, Putra Pasifik, SSB Nafri, Kenambai Umbai, Numbay Star, Cenderawasih. Peserta dari daerah juga tidak kalah hebat seperti dari Wamena (Papua United, Biji Sesawi dan Pikeyro), Biak, Timika, kabupaten Nduga hingga provinsi tetangga Papua Barat diwakili SSB Mnukwar.

Panitia membagi stadion Mandala jadi dua lapangan 1 dan 2. Laga perdana di lapangan satu antara Tunas Ria B lawan Megapura Skyline berkesudahan imbang tanpa gol.

Lapangan dua hasilnya juga sama. SSB Papua United FC Wamena, pelatihnya orang bule asal Belanda, Marcel Kogoya menjamu Bharesta FC, tim binaan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Jayapura.

Sabtu, 20 Januari 2018 dilanjutkan babak 16 besar dengan sistim gugur. SSB Papua United Wamena, SSB Mnukwar, SSB Batik A dan SSB Kenambai Umbai III melaju tanpa hambatan.

Di partai puncak SSB Batik A mengalahkan SSB Mnukwar, sebagai pendatang baru dengan skor 3-0. Reno Salampessy, anak dari bek Persipura Ricardo bersama rekannya Yericho Amos Silo menjadi pahlawan kemenangan.

Pengawas pertandingan asal Asprov PSSI Papua, Yohan Haay menilai tiap tahun animo peserta ikut Danone cukup besar, namun tidak semua tim benar-benar siap.

“Saya lihat SSB Batik mereka tampil konsisten sejak penyisihan hingga tampil sebagai juara. Hasil yang pantas didapat sebab pembinaan mereka berjenjang,” kata Yohan Haay.

“Kita berharap tahun ini SSB Batik bisa tampil lebih super dan menjadi duta Papua ke tingkat dunia,” demikian harapan Sefnat Jitmau, ayah dari Steven Jitmau yang perkuat SSB Mnukwar. (*)


Copyright ©Tabloid JUBI "sumber"
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar